## Yang Hansen Strokes Threes, Blazers Taklukkan Pelicans: Apakah Ada Batasan Baginya?
**Portland, Oregon** – Moda Center bergemuruh tadi malam.
Bukan hanya karena kemenangan 115-108 Portland Trail Blazers atas New Orleans Pelicans, tetapi karena penampilan memukau dari *point guard* muda, Yang Hansen.
Pertanyaan yang terngiang di benak setiap penggemar yang hadir, dan mungkin juga di benak lawan, adalah: Apakah ada batasan bagi Yang Hansen?
Hansen, yang baru memasuki musim keduanya di NBA, menunjukkan performa yang mendominasi.
Ia mencetak 32 poin, 10 assist, dan 7 rebound, statistik yang impresif untuk pemain manapun, apalagi untuk seseorang yang baru berusia 21 tahun.
Namun, yang paling menonjol dari penampilannya adalah ketajamannya dari luar garis tiga angka.
Hansen menenggelamkan 7 dari 10 percobaan tiga poinnya, sebuah demonstrasi keahlian menembak yang membuat para pemain Pelicans kelimpungan.
Pelicans, yang diperkuat oleh Zion Williamson dan Brandon Ingram, datang ke Portland dengan kepercayaan diri yang tinggi.
Namun, kepercayaan diri itu perlahan terkikis seiring dengan setiap tembakan tiga angka Hansen yang masuk.
Pertahanan Pelicans yang berusaha keras untuk menghalangi pergerakan Hansen, malah membuka ruang bagi rekan-rekannya, yang dengan senang hati memanfaatkan peluang tersebut.
“Dia licin seperti belut,” ujar pelatih Pelicans, Willie Green, dalam konferensi pers pasca pertandingan.
“Kami mencoba segala cara untuk menghentikannya, tetapi dia selalu menemukan cara untuk mencetak angka.
Dia memiliki visi yang luar biasa dan kemampuan menembak yang mematikan.
“Analisis statistik menunjukkan bahwa Hansen tidak hanya beruntung.
Akurasi tembakannya dari luar garis tiga angka musim ini mencapai 42%, menempatkannya di antara penembak tiga angka terbaik di liga.
Lebih dari itu, ia menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan musim lalu, di mana akurasi tembakannya hanya 35%.
Ini membuktikan bahwa Hansen tidak hanya berbakat, tetapi juga pekerja keras dan berdedikasi untuk meningkatkan kemampuannya.
Namun, lebih dari sekadar angka, yang membuat Hansen istimewa adalah ketenangannya di bawah tekanan.
Di kuarter keempat, ketika Pelicans berusaha mengejar ketertinggalan, Hansen tampil sebagai penentu kemenangan.
Ia mencetak 12 poin di kuarter terakhir, termasuk dua tembakan tiga angka krusial yang membungkam harapan Pelicans.
Sebagai seorang jurnalis yang telah menyaksikan banyak pemain hebat, saya harus mengakui bahwa Yang Hansen memiliki sesuatu yang istimewa.
Ia memiliki kombinasi bakat, kerja keras, dan mentalitas juara yang jarang ditemui.
Ia mengingatkan saya pada pemain-pemain hebat seperti Stephen Curry dan Damian Lillard, yang mampu mengubah permainan dengan kemampuan menembak mereka yang luar biasa.
Tentu saja, masih terlalu dini untuk membandingkannya dengan legenda-legenda tersebut.
Namun, dengan potensi yang dimilikinya, Yang Hansen memiliki semua yang dibutuhkan untuk menjadi salah satu pemain terbaik di NBA.
Pertanyaan bukan lagi apakah ia akan menjadi bintang, tetapi seberapa besar bintangnya akan bersinar.
Kemenangan atas Pelicans adalah bukti lain dari potensi yang dimiliki Trail Blazers.
Dengan Yang Hansen sebagai pemimpin di lapangan, masa depan tim ini terlihat sangat cerah.
Para penggemar di Portland memiliki alasan yang kuat untuk merasa optimis.
Tadi malam, Yang Hansen bukan hanya mencetak angka, ia juga memberikan harapan.
Dan bagi seorang jurnalis yang mencintai bola basket, tidak ada yang lebih menggembirakan daripada menyaksikan lahirnya seorang bintang.